Postingan

SURAT TERBUKA KEMENAG

Gambar
  Kondisi Pencairan BOS MI sampai 12 Nopember 2024 SURAT TERBUKA UNTUK KEMENTERIAN AGAMA Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam silaturrochim saya sampaikan, semoga Allah selalu memberi keberkahan kepada kita semua dan sukses dalam semua kegiatan. Nama saya Moch. Syaechu Nasirudin Kepala MI Nahdlatul Mujtama’ Tembeling, Kasiman, Bojonegoro. Sebelumnya mohon maaf, surat ini bersifat terbuka, karena saya tidak tahu harus dikirim kemana dan kepada siapa, tapi surat ini benar-benar bermaksud membangun dengan harapan mampu mencapai keinginan bersama, sebagaimana tagline yang sudah dituangkan dalam SK Dirjen Pendis No. 4706 tahun 2024 Madrasah Maju, Bermutu Mendunia Surat ini sendiri sudah saya tulis 24 Oktober 2024, mencoba bersabar barangkali ada perubahan, namun hampir sebulan perubahan itu belum juga muncul, sehingga surat ini benar-benar saya unggah; saya berharap surat ini akan berdampak positif pada lembaga lain yang bernasib sama dengan lembaga saya. Alhamdulillah, beberapa diantara kami sud

Petani dan Emprit

Gambar
  PETANI VS EMPRIT Kang Khasan Paduan suara cuwawak Menghalau emprit sang perusak Mereka terus saja berteriak Meski semakin terdengar serak Mereka diam sejenak Meliha emprit sudah beranjak Kembali suara itu menyeruak Beriring tetabuhan dari barang rusak Muka Petani merah menahan marah Hai emprit pergilah dari pekarangan ini Emprit menjawab pasrah Bukanlah aku juga mahluk ciptaan illahi Tetap saja emprit hinggap di padi Tanpa peduli mereka akan merugi Petani menghalau bersusah payah Berharap panenya dapat melimpah Bojonegoro, 18 September 2024

Pentigraf - (Kasim bagian 9)

Gambar
  KELERENG MODAL (PENTIGRAF – Cerpen Tiga Paragraf) Kang Khasan Kagiatan harian Kasim setiap pagi sekolah di RA, jam 13,30 masuk TPQ, bakdal maghrib mengaji, jarang sekali kegiatan itu ditinggalkan terkecuali sakit atau pergi; di TPQ Kasim masih jilid 4 dari 6 jilid, sama seperti teman sebayanya dan berbeda dengan teman perempuan yang rata-rata jilid 5 atau bahkan jilid 6 Kasim beserta teman gangnya, biasanya berangkat ke TPQ sekitar jam 13.00 ada waktu beberapa menit dipakai mainan sesuai yang lagi musim pada saar itu, kali ini musim bermain kelereng, Kasim cenderung lebih pintar bermain dibanding lainya, terbukti dari banyaknya kelereng yang terkumpul disaku pada akhir permainan, dan kelereng-kelereng tersebut seringkali dibeli oleh teman sepermainan dengan harga lebih murah dibanding harga toko. Begitu asyik bermain, melupakan bel masuk berbunyi, marahlah guru TPQ, dihampiri anak-anak yang sedang bermain dan dirampas semua kelereng termasuk yang ada di saku; semuanya hanya diam tanp

Pentigraf - Kasim (8)

Gambar
  BOLOS SEKOLAH (PENTIGRAF – Cerpen Tiga Paragraf) Kang Khasan Pulang sekolah Kasim meletakkan tasnya begitu saja di tempat asal-asalan, kadang di meja tamu, di kursi atau ditempat tidur, begitu juga dengan melepas sepatu dan menaruh seragam sekolah; inginya kali ini tetap di rumah bermain sendiri seadanya, namun ada teman memanggil yang mengajak bermain di luar rumah. Setelah azdan dhuhur Kasim pulang, ibunya belum juga sampai rumah seperti biasanya, sedang perutnya sudah minta siisi, dicarinya makanan beberapa tempat yang biasanya dipakai menaruh makanan, namun tidak juga ditemukan nasi atau makanan lain, sekali-kali dilihat pintu rumah berharap ibunya datang, lama-kelamaan hanya diam tiduran di depan tivi menghibur diri, padahal biasanya jam seperti ini sudah siap-siap berangkat sekolah di TPQ (Taman Pendidikan Wl Quran) . Jam 14.00 lebih sang Ibu mengetuk pintu beberapa kali, Kasim membiarkanya berpura-pura tidur, ibunya memutar lewat pintu belakang yang sedikit terbuka, dihampiri

Pentigraf - Kasim (7)

Gambar
  GENG KAPOK (PENTIGRAF – Cerpen Tiga Paragraf ) Kang Khasan Di halaman Sekolah ada beberapa permainan mulai dari ayunan, perosotan, jungkat jungkit, roda berputar, sampai pada mangkok putar yang disiapkan anak-anak waktu jam istirahat; diantara mereka ada yang begitu keluar kelas langsung disambut pengantarnya untuk memilih jajanan, khusunya yang masih duduk di kelas A, ada pula yang langsung memanfaatkan permainan tersebut. Seperti biasanya, Kasim bersama teman sekelasnya Agus, Pendi, Octa, dan Khafid mencari jajanan dulu, baru bermain sambil bercerita apa saja seketumnya, lima sekawan ini selalu kompak dalam memilih jajanan dan bermain mengisi jam istirahat, sehingga kebersamaanya di sekolah oleh guru-guru sering disebut Geng Kapok yang diambil dari nama depan mereka. Kali ini geng kapok berkumpul duduk membuat lingkaran, menikmati jajanan sambil tebak-tebakan yang kadang antara soal dan jawabanya berbeda, “ Mata apa yang sangat besar dan galak ” tanya Agus, “ mata Harimau ” jawab

Pentigraf - Kasim (6)

Gambar
  "KITA DAMAI SAJA YA" (PENTIGRAF – Cerpen Tiga Paragraf) Kang Khasan Kasim datang ke Sekolah agak terlambat, di halaman sekolah tidak ada anak berkeliaran, sebagian penjual jajanan sudah pindah ke tempat lain, ibu-ibu muda yang mengantar anaknya bergerombol ngobrol kesana kemari sekedar menghabiskan waktu, pertanda proses pembelajaran sudah dimulai. Dengan muka lesu Kasim mengetuk pintu sambil berucap salam, melihat Kasim yang datang, Bu Siti pendamping kelas B buru-buru mengajaknya menyendiri, takut berulah dan mengganggu murid lainya; sebelum ditanya, sebelum ditanya Kasim meminta maaf duluan atas keterlambatnya dengan memberikan alasan bangun kesiangan, semalam menghadiri sholawatan di Desa sebelah, “ kalau mengaku salah berarti siap dihukum ya ” kata bu Siti, “ dihukum Bu ?” Kasim  bertanya sambil mengangguk-anggukaan kepala, wajahnya agak berubah lebih bersemangat “ berarti bu Siti juga harus siap dihukum ya ?” lanjut Kasim, “ apa maksudmu Nak ?” tanya bu Siti. “ Bebera

Pentigraf Kasim (5)

Gambar
  MELOROT (PENTIGRAF - Cerpen Tiga Paragraf)  Kang Khasan Betapa senangnya Kasim mendengar dirinya akan diajak ibunya menghadiri pengajian, mengingat dalam pengajian tersebut juga ada sholawatan yang dilantumkan oleh vokalis hadroh kenamaan. Kasim belum mengenal pengajiannya, tapi sholawatan menjadi daya tarik tersendiri, sebagaimana yang selama ini hanya didengar dari cerita teman-temanya, bahkan kesempatan menikmati jajanan akan tetbuka.  Setelah sholat isya' Kasim, Ibunya dan beberapa tetangga berangkat menaiki mobil bak terbuka, 20 menit kemudian sampailah di tempat tujuan, beberapa anak turun langsung merengek minta jajanan, Kasim hanya diam, ibunya iba dan berbisik kamu pengen apa Kasim, semula hanya menggeleng, namun matanya melihat jajanan sempol kesukaannya " pengen itu mak " Jari Kasim menunjuk penjual sempol, " ya, tapi nanti dimakan sambil ndengerin sholawatan ya " Kata ibu yang dijawab anggukan Pra acara dimulai, diisi tampilan group hadroh, Kasim m