Penutupan majlis sama'


PENUTUPAN MAJLIS SAMA' SHOHEH BUKHORI

Setelah berlangsung 9 hari, Majlis Sama' Shoheh Bukhori yang diadakan di Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat, Lebo, Sidoarjo, malam ini ahad, 9 februari 2025 dinyatakan berakhir, ditandai dengan pembacaan Kitab Shoheh Bukhori bagian akhir, dan pemberian ijazah sanad musalsal dari Prof. Dr. Syeih Yusrey Rusdi Jabr Al Hasani

Kegiatan Majlis ini menjadi wadah bagi yang berjiwa santri dalam mengkaji pembacaan kumpulan hadis Shoheh Bukhori, yang dikawal langsung oleh Syekh Yusri di dampingi Syekh DR. Aiman Al Hajjar yang keduanya dari Mesir, sebagai rangkaian kegiatan acara Khoul dan Harlah Pesantren Bumi Sholawat; menurut KH. Miftakhul Akhyar Rois Syuriah PBNU, kegiatan ini yang perlu dilestarikan di tengah perkembangan tehnologi yang sangat pesat "selain sebagai sunnatur Rosul juga untuk mencari ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang ada Nurnya" sambutnya  dalam pembukaan beberapa hari sebelumnya. 

Selain Syeh Yusri dan Syeh Aiman, hadir dalam penutupan ini antara lain KH. Kafabihi Mahrus, KH. Mazwazi Al Battawi, KH. Mas'ud, yang kesemuanya secara memberikan ijazah sanad musalsal,  yaitu persambungan guru sampai pada Abu Hurairah, bahkan sampai pada Rasullulah Muhammad s.a.w sesuai persambungan sanad yang diperolehnya ketika mempelajari Kitab Shoheh BukhoriBukhori, sementara KH. Ali Masyhuri selaku tuan rumah hanya memperhatikan prosesi. 

Semua yang hadir hampir bersamaan mengucapkan qobiltu sebagai bentuk penerimaan ijazah tersebut; peserta yang diperkirakan sekitar 1.300 itu terdiri dari beberapa kalangan, mulai Santri, guru, Dosen sampai pada Kiyai dari beberapa kota, termasuk Lampung, bahkan dari luar negeri, Singapura, Mesir, Malaisyia, dan  Kazakhstan. Ternyata yang hadir dalam penutupan tidak hanya peserta terdaftar, tapi ada diantaranya yang hanya hadir pada penutupan saja sebagai harapan turut mendapat keberkahan. 

Acara terakhir penutupan adalah, penyampaian sertifikat sanad secara simbolis yang diberikan peserta terjauh atas nama Telekabil Amang dari Negara Kazakhstan, sebagai peserta terjauh pertama, dan peserta terjauh kedua diberikan pada Moch. Syafiq dari Singapura, serta peserta tertua diberikan kepada KH. Ahmad Maimun Syafi'i (74 tahun) dari Bojonegoro yang masih tercatat sebagai Rois Syuriah PCNU Bojonegoro; sosok ini dari pembukaan sampai penutupan selalu mengikuti kegiatan, meski usianya sudah berkepala tujuh, namun semangat belajarnya patut menjadi contoh peserta lainya.

Luapan kegembiraan nampak pada wajah para peserta, bahkan ada diantaranya yang bersedia diperpanjang waktunya, mengingat pelaksanaan kegiatan ini bersifat gratis, termasuk konsumsi selama pelaksanaan kesemuanya ditanggung oleh pelaksana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURAT TERBUKA KEMENAG

Pentigraf - Kasim (4)