Pentigraf - (Kasim bagian 9)

 


KELERENG MODAL

(PENTIGRAF – Cerpen Tiga Paragraf)

Kang Khasan

Kagiatan harian Kasim setiap pagi sekolah di RA, jam 13,30 masuk TPQ, bakdal maghrib mengaji, jarang sekali kegiatan itu ditinggalkan terkecuali sakit atau pergi; di TPQ Kasim masih jilid 4 dari 6 jilid, sama seperti teman sebayanya dan berbeda dengan teman perempuan yang rata-rata jilid 5 atau bahkan jilid 6

Kasim beserta teman gangnya, biasanya berangkat ke TPQ sekitar jam 13.00 ada waktu beberapa menit dipakai mainan sesuai yang lagi musim pada saar itu, kali ini musim bermain kelereng, Kasim cenderung lebih pintar bermain dibanding lainya, terbukti dari banyaknya kelereng yang terkumpul disaku pada akhir permainan, dan kelereng-kelereng tersebut seringkali dibeli oleh teman sepermainan dengan harga lebih murah dibanding harga toko.

Begitu asyik bermain, melupakan bel masuk berbunyi, marahlah guru TPQ, dihampiri anak-anak yang sedang bermain dan dirampas semua kelereng termasuk yang ada di saku; semuanya hanya diam tanpa perlawanan sambil masuk kelas dengan wajah kecewa. Bubar sekolah guru memanggil semua pemilik kereleng, Guru tidak menghitung berapa jumlah kelereng yang disita, sedang murid harus jujur menjawab, ditanyalah satu per satu jumlah kereng yang dimiliki saat itu, namun semuanya nggak berani menjawab pasti terkecuali Kasim “punya saya tujuh belas Pak” diberilah Kasim kelereng sejumlah 17, karena yang mengaku cuma Kasim, maka sisanya disita dan disimpan di Kantor; sesampainya diluar teman-temanya menggerutu “Sim, punya kamu tadi kan banyak, lebih dari tiga puluh kenapa Cuma bilang 17?” tanya temanya “dari pada disita semua, mending saya bilang sekenanya saja, lumayan bisa dipakai modal” jawab Kasim, temen-temanya membenarkan dan mengakui kecerdikan Kasim, “Ooo, Kancil” kata mereka

Bojonegoro, 13 September 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURAT UNTUK PU

KHOUL

Ngaji Pasan