Pentigraf - Kasim (2)


 

BAU KENTUT

(PENTIGRAF – Cerpen Tiga Paragraf)

Kang Khasan

Sejak kelas A semester dua, Kasim sudah jarang diantar keluarganya, Kasim berangkat naik sepeda yang karatan dan catnya hampir tidak kelihatan, kadang berjalan kaki sambil menendangi batu kerikil atau apapun yang ditemukan dijalan dan bernyanyi kecil sebisa-bisanya yang  liriknya kadang tidak nyambung.

Hari ini, pendamping belajarnya Bu Siti datang terlambat, Kasim dan beberapa murid lainya agak longgar bermain sampai diluar area lembaga, setelah agak lama, bu Siti datang dan anak-anak segera dimasukkan, bersalaman dengan guru, duduk manis, berdoa sambil bernyanyi, dilanjutkan menghafalkan teks Pancasila sebagai kegiatan setiap pagi sebelum memulai materi.

Bu Siti lagi enek-enaknya menyampaikan materi, tercium bau kurang sedap “Kamu kentut ya?” tanya Kasim pada teman di depanya yang dijawab gelengan, ditanyakan pula pada teman lain, jawabanya sama; bau itu semakin menyengat, hingga Bu Siti mencari sumbernya, Bu Siti mendekat pada Aprilia siswa paling pendiam yang duduknya di belakang, belum juga bertanya, April menangis duluan, tampaknya Bu Siti lebih tanggap, maka April diajaknya keluar untuk diantar ke orang tuanya, dan ternyata April tidak hanya kentut namun sudah buang kotoran di celana.

Bojonegoro, 6 September 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURAT UNTUK PU

KHOUL

Ngaji Pasan