CATATAN HARIAN 050223
CATATAN HARIAN 050223
Selepas sholat subuh, agenda awalnya mengantar pendamping ke Al Hadi Padangan, untuk membuat jamuan makan siang dalam acara Nisfussanah, saya pribadi sangat ingin menyaksikan tampilan anak-anak yang menyanyikan Mather how are you today, dan the best imriti, tapi karena dari semalam posisinya sudah pindah di wilayah selatan Kabupaten Tuban, maka rencana kegiatan hari ini tercancel semua, termasuk agenda jalan menuju kabupaten Rembang.
Selepas jam 6, saya ke Rumah Sakit mengganti adik dan keponakan yang semalam menjaga Ibu, baru saja nyampe, perut saya mules pertanda minta buang air besar; saya memilih keluar ruangan, meskipun di dalam kamar ada kamar kecilnya, alasannya simpel, jika di luar saya bisa jongkok sambil mengebulkan asap rokok. Sekembalinya masuk ruangan, saya mendapat ceritera, bahwa semalem ibu sudah buang besar dua kali, ibu merasa agak lega, sebab seingat beliau, sudah lebih dari sepekan ini tidak buang ai besar.
Sebelum saya ditinggal sendirian, saya sampaikan ke adik dan keponakan, jangan pulang dulu sebelum mengganti pempers, sebab pekerjaan itu sepertinya simpel, namun sulit dikerjakan, dan permintaan saya dipenuhinya, tinggallah saya sendirian yang mencoba melayani semua kemauan ibu
Saat inilah saya merasa sedang menjalani uji kesabaran, bagaimana tidak, ibu sering berpindah posisi, setiap kali pindah harus dibantu menggeser tubuhnya yang lumayan berat, mengeser cagak infusnya dari sebelah kanan ke kiri, menata ulang selang oksigennya yang terlepas, atau mungkin dilepas oleh ibu sendiri, sayapun kadang harus memanggil perawat ketika mendapati infusnya yang tidak jalan.
Saat ini pula saya merasa seperti sedang melakukan uji keikhlasan, bagaimana tidak, jika saya sering bicara keras pada ibu seolah membentak, padahal pendengaran ibu memang sudah berkurang dan mengharuskan bicara keras, belum lagi mendapati ibu yang mencopot selang oksigennya, padahal sering saya bilang jangan dicopot, karena akan berdampak pada pernafasannya, dan sekitar jam 09.15 ibu menanyakan adik kandung yang biasa merawat di rumah, saya mulai berfikir, apakah ibu sudah bosan dan kurang nyaman, tapi pelan-pelan perasaan itu saya buang jauh-jauh, agar tidak menggangu perasaan saya.
Jam 10.30 saya berpamitan, tapi sebelum itu, saya dan adik mengganti pempers ibu terlebih dahulu, kayaknya akan kewalahan jika menggantinya sendirian, harus didudukan, meturunkan dari tempat tidur dengan diangkat, mengganti baju yang sudah berbau pesing, baru mengganti pempersnya.
Sesampainya di rumah terlihat keponakan yang tadi malam menjaga ibu masih tidur pulas, ternyata menjaga di Rumah Sakit sangat melelahkan, walaupun kelihatannya cuma duduk-duduk, saya sendiri memilih merebahkan badan untuk tenggelam ke alam mimpi, mengingat setelah asar berencana kembali mengganti adik yang jaga ibu.
Sesuai rencana setelah asar saya kembali ke Rumah Sakit, sudah ada tamu Mas Mahrus putra dari Bude dan istri yang menjenguk, sebelum adik kembali ke rumah, saya minta untuk mengganti pakaian ibu, sebab jika sendirian tidak memungkinkan. Setelah magrib, gantian Mbak Ul sekeluarga, kakaknya mas Mahrus yang menjenguk, hingga ada teman ngobrol dan saya tidak kesepian.
Setelah ada yang mengganti jaga, jam 20.30 saya dan istri berpamitan pulang kerumah sendiri yang jaraknya sekitar 45 km, besok ada kegiatan sekolah yang harus diselesaikan, kembali mobil merah berpacu melewati hutan dan menaiki pegunungan, Alhamdulillah, satu jam kemudian saya sudah sampai tujuan, langsung saja saya membuat kopi panas dan memanaskan air untuk mandi, saya baru sadar jika seharian belum mandi, baru kemudian mengerjakan kegiatan yang dua hari ini terlewatkan, termasuk menulis diary ini, sembari berdoa, semoga esok hari bisa bangun lebih sehat,
Aamiin,
Bojonegoro, 05 Februari 2023.
alhamdulillah sehat selalu kang dan semoga ibunda kembali sehat.
BalasHapusAlhamdulillah, nggih Bun, pangestunipun/
HapusSabar, Bapak.
BalasHapusSemoga ibu segera sehat kembali