Resume 2 KBMN-28

 

JADIKAN PASSION SEBAGAI BEKAL SUKSES MENULIS

Oleh : Drs. Moch. Syaechu Nasirudin

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), passion artinya kegemaran, gairah, keinginan yang besar, semangat, emosi, kemarahan, dan kecemasan.

Sedang pengertian passion menurut para ahli dalam beberapa literatur dapat disimpulkan, bahwa passion memiliki pengertian melakukan kegiatan yang dikerjakan dengan ikhlas tanpa paksaan, sebagai suatu bentuk panggilan dari alam bawah sadar, dan kegiatan atau pekerjaan itu dilakukan secara terus menerus oleh individu, tanpa merasa bosan dan tanpa memikirkan untung maupun ruginya.

Mesi demikian, passion yang dilakukan secara antusias dimaksud, mempunyai dampak manfaat bagi orang lain; Contoh, jika seseorang senang merawat burung, maka akan sering membicarakan burung dan mengetahui secara detail kelebihan maupun kekurangan beberapa jenis burung, untuk disebut layak dijadikan sebagai hewan piaraan yang menyenangkan, bahkan berkat ketekunan mempelajari pola hidup maupun ciri-cirinya, seseorang tersebut mampu memperkirakan anakan sebagai calon burung yang berkualitas, dan akan menyampaikan kemampuannya pada orang yang membutuhkannya.

Contoh lain, ketika anak kecil sedang fokus bermain jenis mainan yang disukainya, maka akan seringkali mengacuhkan panggilan orang didekatnya, bukan karena tidak mendengar, namun karena panggilan itu diluar kegiatan atau justru dianggap mengganggu kegiatanya  sehingga diacuhkan begitu saja.

Passion berbeda dengan hobi, meski demikian hobi itu sendiri mampu dijadiakan tahapan mengetahui passion seseorang; misalnya hobi belanja bisa menghabiskan uang demi kesenangan pribadi, namun jika hobi tersebut dimanfaatkan pada hal yang berguna, maka akan menguntungkan bagi dirinya, seperti berbelanja barang kesukaan untuk kemudian dijual kembali.

Menurut Thesman serta Ardianti, ada tiga hal yang dapat Anda bedakan dari orang yang memiliki passion dengan orang yang tidak memiliki passion. Berikut ketiga cirinya

1.Memiliki ambisi untuk menciptakan suatu hal yang penting serta berarti dalam hidup seseorang.

2.Orang yang memiliki passion, memiliki kecintaan terhadap bidang-bidang usaha yang ia geluti.

3.Memiliki energi maupun daya untuk mewujudkan idenya.

Namun untuk menemukan passion yang sesuai dengan kehendak seseorang seringkali menemukan kesulitan, sehingga ada upaya keras dalam rangka menemukan passionya sendiri, atau mungkin sebaliknya tanpa disadari bahwa sebetulnya aktivitas yang dilakukan sebenarnya sudah menjadi passionnya.

Sama halnya dengan menulis, yang semnatara ini masih menjadi aktifitas menjemukan, menjengkelkan, membosankan dan entah apalagi kata yang cocok untuk menggambarkan kesulitan menulis, bahkan ada sebagian orang yang berputus asa dan mengatakan bahwa penulis berasal dari bakat bawaan dari orang tua.

Fenomena tersebut selalu dialami oleh penulis yang benar-benar baru mulai berkarya, jangankan menjadikan menulis sebagai sebuah passion, untuk menyelesaikan satu buah karya saja butuh waktu cukup menjenuhkan, sehingga tidak jarang diantara mereka seringkali menemui jalan buntu dan hasrat menjadi penulis akan pupus.

Disinilah dibutuhkan pencerahan bahwa menulis bukanlah bakat bawaan, namun keterampilan yang mengorbankan waktu untuk terus melatih diri, memerlukan ketekunan giat belajar, serta membutuhkan semangat agar kegiatan yang semula membosankan berubah menyenangkan, sehingga kegiatan yang semula menjengkelkan, menjadi kebiasaan bahkan kebutuhan yang apabila tidak dipenuhi akan menjadikan rasa penyesalan; meski sesibuk apapun kegiatan, tetap saja harus diluangkan menulis, karena kesibukan itu sendiri merupakan bagian sumber inspirasi yang bisa menghasilkan sebuah tulisan.

Dari sini pula diharapkan mampu menjadikan menulis sebagai sebuah passion, untuk itu ada beberapa tips yang patut di coba :

1. Tatalah niat menulis semata-mata utnuk beribadah, Jangan memikirkan keuntungan materi, kenaikan jabatan atau niatan lain, sebab dikhawatirkan keinginan menjadi penulis justru akan berbalik menimbukan kekecewaan, manakala naskah yang sudah disusun tenyata tidak bisa dicetak/dipublikasikan, atau mungkin mampu  sampai menerbitkan buku dan jabatanya berhasil naik, namun hanya sekali saja, setelah itu terhenti karena niatan awalnya hanya untuk kenaikan pangkat 

2. Cobalah berfikir dan menemukan ide apapun untuk memulai aktivitas menulis menjadi bahagia, jika perlu paksakan setiap hari mampu membuat sebuah tulisan, apapun bentuknya, puisi, sajak, pantun maupun pentigrap, setelah berjalan sekian waktu, paksakan dengan target, misalnya minimal sehari satu atau dua halaman, maka lama kelamaan akan muncul kecanduan tersendiri manakala menemukan waktu luang tidak dimanfaatakn untuk menulis.

3. Giatlah membaca baik di media cetak maupun elektronik, sebab dengan membaca akan menambah wawasan keilmuan yang dibutuhkan dalam aktivitas menulis, dan dari bacaan pula tulisan yang dihasilkan bukan berdasar emosi, namun berasal dari pendapat beberapa pihak yang tentu tingkat keabsahanya diakui oleh banyak pihak.

4.Lakukan penilaian dan identifikasi diri kekuatan pribadi, artinya manakala berprofesi sebagai pendidik tentu kekuatanya lebih berpihak pada dunia pendidkan, bukan kedokteran ataupun pertanian, kalaupun berkeinginan menulis yang jauh dari profesi, maka sebaiknya dibekali dulu dengan banyak referensi yang berkesinambungan.

5. Begabunglah bersama sesama penulis baik di dunia maya maupun di dunia nyata, melalui group menulis atau media lain yang memungkinkan bertambahnya wawasan tulis menulis, mulai dari menyusun kata menjadi kalimat, sampai pada menyusun naskah menjadi sebuah buku; ikutilah dengan rajin dan penuh semangat, mengingat seringkali muncul beberapa penulis pemula yang belum menghasilkan karya, dikarenakan ketika menerima masukan justru diharaukan yang berakibat hasil karyanya tidak diterima pihak penerbit.


Bojonegoro, 12 Januari 2023

Resume 2 KBMN-28

Tanggal 11 Januari 2023

Thema : Menjadikan Menulis sebagai Passion

Nara Sumber : Sri Sugiarti

Moderator : Widya Styaningsih

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURAT UNTUK PU

KHOUL

Pancasila