RESUME 1 KBMN-28

 


UKIR KEABADIAN NAMAMU DALAM TULISAN

Oleh : Drs. Moch. Syaechu Nasirudin


Judul diatas saya ambil dari tagline saya pada hari Kamis, 4 Januari 2023 yang berbunyi “ukir keabadian namamu dalam tulisan”, bagi saya tagline itu menjadi suatu tantangan untuk terus menerus berkarya tulis, dengan segala keterbatatan yang ada, baik waktu, tenaga, pemikiran, atau mungkin anggaran.

Semua keterbatasan tersebut menjadi bentuk sistemik, yang saling kait mengait antara satu keterbatasan dengan keterbatan lainya, misalnya karena keterbatasan waktu disebabkan oleh tenaga yang terkuras untuk kegiatan lain, keterbatasan pemikiran karena belum munculnya ide, atau sebaliknya, sehingga semuanya menjadi suatu tantangan untuk tetap beristiqomah dalam menulis.

Dari pertemuan awal KBMN ini, saya tertarik dengan tips menulis yang saja jadikan sebagai resume :

1. Bagaimanapun kondisi kita, Menulislah setiap hari sebagai bentuk menjaga konsistensi, meskipun agak berat di awal, namun sebagai bentuk konsistensi penulis harus tetap diupayakan untuk menulis, apapun bentuknya dan jika mungkin diupayakan selesai dalam satu bahasan

2. Jangan mendasarkan menulis dari emosi, tapi tulislah dari hati, sebab menulis dengan hati akan menghatarkan pembaca pada ikatan emosional dari dikehendaki penulis untuk menangkap maksud yang dikehendaki penulis.

3. Jangan selalu memikirkan keuntungan materi, tapi mulailah menata diri untuk ikhlas menyampaikan gagasan, sebab dikhawatirkan apa yang diinginkan penulis justru akan berbalik menimbukan kekecewaan. Misalnya, niat menulis untuk menaikkan jabatan, tapi hasil karyanya kurang meggembirakan, sehingga tidak mampu mengatrol jabatan yang sudah diterimanya; atau  niat menulis untuk menambah penghasilan, namun tulisanya masih mengambang yang mungkin tidak diterima oleh penerbit manapun. Karena itu, menata niat menjadi pokok utama yang harus ditanamkan oleh penulis, agar memunculkan kesabaran yang menghasilkan menjadi penulis beneran.

4. Menulislah dari yang difahami, atau menulislah sesuai profesi dahulu, agar lebih memudahkan menyampaikan ide pada pembaca, dan jangan jangan mengarang hal-hal di luar jangkauan yang nantinya akan memunculkan kesalahfahaman.

5. Hasil karya tulis mungkin tidak berarti bagi seseorang, tapi percayalah orag lain  mungkin akan membutuhkan, maka janganlah ragu untuk berkarya, bahkan yakinlah bahwa tulisan kita akan dibuthkan oleh sebagian kecil lain. 

6. Banyak membaca baik dari buku atau artikel untuk memperkaya wawasan, kegiatan membaca ini bagi penulis menjadi suatu kewajiaban, sebab jika malas membaca, dikhawatirkan hasil tulisan menjadi usang dan manakala dipaksa akan dijadikan bahan tertawaan, artinya menulis dan membaca merupakan kegiatan saling melengkapi, tidak ubahnya seperti lembaran uang yang hampa makna, manakala lembaran satunya tidak ikut tercetak.

7. Banyak berkunjung karya tulis orang lain, baik bertuk elektrinik maupun biasa, sebab yang demkian akan membentuk tulisan diri sendiri yang menjadi gaya tulisnya.

Menulis membutuhkan proses agar hasil tulisan dinikmati oleh semua orang, sedang tujuan penulis tentu berbeda-beda, ada yang berharap dengan tulisan akan menaikkan pangkat/golongan, menambah penghasilan, meningkatkan popolaritas, berahwah dan tujuan lainya, persamanya hanyalah menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan dan menyampaikan informasi, sedang bagi yang berusia senja tentu beringinginan agar tulisanya menjadi peninggalan untuk anak cucunya kemudian hari sekaligus sebagai motivasi bagi mereka semua.


Bojonegoro, 10 Januari 2023

Resume 1 KBMN-28

Tanggal 9 Januari 2023

Thema : Menulis setiap hari

Nara Sumber : Wijaya Kusuma

Moderator : Dail Ma’ruf


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURAT UNTUK PU

KHOUL

Pancasila