RESUME 7 KBMN-28

Writer’s block 

Oleh : Moch. Syaechu Nasirudin

"mari tuangkan  pemikiran, ide, dan perasaan  menjadi lebih bemakna"

Istilah Writer’s block pertma kali dipopulerkan oleh seorang ahli psikoanalisis di Amerika, Edmund Bergler, pada tahun 1940-an, Writer’s block sendiri diartikan keadaan dimana penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisanya (wikipedia).

Kondisi ini bisa menyerang siapapun yang masuk dalam dunia tulis menulis, baik muda ataupun tua, baik yang sudah profesioanl maupun belum, baik disadari maupun tanpa disadari, sehingga Writer’s block tak ubahnya seperti virus yang bisa menjangkit sewaktu-wamtu dalam hitungan detik, jam, hati, pekan ataupun tahun.

Karena sebagai virus, maka sebaiknya mengetahui terlebih dahulu penyebab-penyebabnya, anatara lain :

1. Mencoba menulis topik atau metode baru, penulis yang terbiasa menulis cerpen kemudian tiba-tiba menulis KTI akan mengalami kesulitan tersendiri, sebab antara cerpen dan KTI mempunyai struktur ataupun metode berbeda. Sehingga bagi penulis yang mencoba beralih menggunakan metode lain, secepatnya beradaptasi agar tulisanya mengalami hambatan penyelesaian

2. Stress diartikan sebagai ketegangan, tekanan batin, tegangan dan konflik, akibatnya penulis seringkali mengalami gagal fokus dan sulit konsentrasi.

3. Lelah fisik/mental akibat aktivitas sehari-hari yang padat, kondisi ini sering dialami oleh penulis, meskipun kadang menjadi alasan klasik, namun sangat mendominasi alasan penulis untuk menyelesaikan karya tulis. 

4. Perfecsionis yaitu mereka yang telah menetapkan standar tinggi terhadap kinerja mereka, sehingga menyibukkan diri untuk selalu memperbaiki hasil tulisanya, karena ada suatu ketakutan bahwa karya tulisnya tidak layak baca atau ketakuatan lain yang senada.

Menulis adalah kata kerja yang hasilnya sangat beragam, tidak hanya cerpen, novel, jurnal atau blog, namun ada juga copywriter yang mengajak orang untuk membeli produk, ada pula conten writer yang bertugas membuat tulisan profsional di website, ada pula script writer atau penulis naskah film maupun sinetron, dan sebutan penulis lainya.

Semua penulis yang hasilnya tersebut diatas, dipastikan pernah mengalami Writer’s block; bagi mereka yang profesional tentu mempunyai kiat-kiat menyelesaikanya, bahkan kebuntuan tersebut mampu dijadikan sebagai ide yang dapat dituangkan menjadi sebuah tulisan.

Contoh : ide menulis saya pada malam ini benar-banar sirna, saya sangat gelisah sebab kebiasaan dan kebahagiaan menuangkan ide menjadi hilang, mau menulis puisi lagi, merasa jenuh sudah sepekan menulis puisi, mau nulis tema lain, ternyata belum mampu memunculkan kerangka tulisan, bahkan judulpun kesulitan menentukan.

Saya merasa bernasib seperti anak kecil, yang kesulitan merangkai kata menjadi sebuah kalimat, padahal sudah menguasai banyak perbendaharaan kata, yang saya sendiri tidak bisa lagi menghitungnya. 

Malam ini saya hanya mampu berpasrah kepada Sang Kholik sembari berdoa, ya Allah, berikanlah hidayah-Mu, sebanyak apapun bacaan dan setajam apapun pikiran untuk menulis, jika Engkau tidak menghendaki maka siapapun tidak akan mampu menuangkan idenya dalam bentuk tulisan, sebaliknya, setumpul apapun pikiran atas kehendak-Mu pasti terjadi jua.

Contoh diatas merupakan bentuk pengalihan ketikan penulis mengalami kebuntuhan menyampaikan gagasan, dan tentu masing-masing penulis apalagi yang profsional mempunyai kiat-kiat tersendiri dalam menyelesaikannya, seperti traveling, berselancar di dunia maya, atau berjalan di tengah malam sekedar menikmati suara jangkrik.

Bojonegoro, 23 Januari 2023

Resume 7 KBMN-28

Tanggal 23 Januari 2023

Thema : Mengatasi Writer’s Block

Nara Sumber : Ditta Widya Utami, S.Pd 

Moderator : Raliyanti, S.Sos., M.Pd 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURAT UNTUK PU

KHOUL

Pancasila