REUNI_MAN

 

REUNIMAN

(Dua kata yang sengaja dijadikan satu, untuk mempererat judul persahabatan

Persahabatan itu sudah terjalin sejak tahun 1983, ketika masuk menjadi peserta didik di MAN Lamongan, bahkan ada diantara mereka yang sudah menjadi teman di sekolah sebelumnya, dan diantanya juga ada yang persahabatan itu dilanjutkan pada jenjang sekolah seterusnya.

Pada tahun yang sama, usia mereka masih belasan tahun, suatu usia memasuki remaja ditandai dengan perkembangan cara berfikir melalui kebebesan menuangkan ide, dan upaya membangun identitas melalui kebebasan berperilaku, serta pertumbuhan fisik yang akan mencapai puncaknya.

Sedang pada pertemuan kali ini usia mereka sudah memasuki kepala 6, usia yang yang cukup matang untuk berfikir dan bertindak, mengingat pengalaman perjalanan hidup yang panjang melewati fase-fase antara harapan dan kenyataan, tenaganyapun sudah sangat berkurang, makananya banyak larangan, atau bahkan dalam tubuhnya banyak ada beberapa penyakit, mereka lebih banyak bercerita tentang anak, menantu dan cucu, bukan lagi bercerita tentang dirinya.

Suasana semakin semarak dengan munculnya sahabat Radi yang selama 36 tahun belum pernah menampakkan wajahnya, rupanya yang bersangkutan mengembara ke negeri Jiran Malaysia, dan hanya sesekali pulang ke kampung halaman, warna kulitnya yang cenderung gelap memudahkan beberapa sahabat cepat mengenal, meskipun banyak juga yang sama sekali lupa, seolah menjadi penampakan yang asing.

Pertemuan yang diisi dengan kirim doa (tahlil) kepada semua guru dan rekan yang sudah wafat itu, menjadi ajang silaturrochim dengan membuka memory saat masih di bangku sekolah, sehingga muncul celotehan lucu mengenang masa lalu, muncul juga ocehan saling gojlok sesama teman, terutama berhubungan perbedaan fisik masa lalu dengan sekarang.

Selebihnya, pertemuan di rumah sahabati yang akrab dipanggil Ifa ini menjadi sangat istimewa, mengingat ada diantara mereka yang sedang berbulan madu kedua (Bapak Drs H. Suhaji berdomisili Surabaya), ada pula dua rekan yang sedang mengunduh mantu bersamaan, yakni Bapak Drs. Syafi'i dan Ibu Ani, semuanya mengucap selamat, semoga bangunan keluarganya abadi selamanya.


Bojonegoro, 16 Mei 2022

Moch. Syaechu Nasirudin.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURAT UNTUK PU

7 hari

KHOUL