Pembukaan Konggres

 



PEMBUKAAN KONGGRES III PERGUNU

Diiringi dengan sholawat Badar, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memasuki ruangan, pada hadirin berdiri menyambut, sebagain diantara mereka mendekat sekedar melihat dekat, bahkan ada yang mengabadikan momen tersebut.

Pada kesempatan ini Prof. Dr. Asep Saifudin Chalim Ketua Umum Pergunu sekaligus tuan rumah memberikan sambutan, beliau menyampaikan dalam 2 periode ini Pergunu sudah semakin lengkap menyebar di seluruh Indonesia, sudah mempunyai 34 Pengurus Wilayah, 512 Pengurus Cabang, dan ribuan Pengurus Anak Cabang, maka pada konggres III ini harus diselesaikan sampai ke Tingkat Ranting. 

Dalam menyelesaikan program tersebut, terdapat 4 pilar Pergunu 

1. Intelektualitas, dengan mencanangkan 500 Doktor setiap tahun

2. Jaringan, dengan membentuk pengurus sampai tingkat Ranting, sekaligus untuk memperluas Jaringan

3. Sosial, dengan mewaspadai atau mencermati kegiatan sosial

4. Finansial, melalui pembangunan sektor Ekonomi.

Oleh karena itu, konggres III Pergunu kali ini harus memberikan rekomendasi paling tidak 2 hal :

1. Mengembalikan nama Madrasah dalam UU Sisdiknas yang sudah dihapus

2. Menghapus LGBT dengan dalih apapun sebagai gejala sosial.


Selanjutnya, Gubernur Jawa Timur berkenan membuka Konggres, namun sebelumnya memberikan sambutan dengan mengutip yang pernah disampaikan oleh Presiden Soekarno, "gantungkan cita-citamu setinggi langit, bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.

Beliau menceritakan, ketika menjabat sebagai menteri sosial, sempat bertanya kepada orang tua penerima beasiswa tentang cita-cita anak, namun mereka tidak mampu menjawab karena kurang percaya diri, disisi lain, guru juga kurang memberikan arahan kepada murid tentang cita-cita yang ingin dicapai, inilah tantangan guru ke depan agar setiap anak mempunyai cita-cita dan dibimbing untuk berusaha dicapainya, sejalan dengan yang disampaikan presiden Joko Widodo, bahwa : pembangunan akan memprioritaskan Sumber Daya Manusia (SDM), karena dengan pembangunan SDM itulah kunci Indonesia ke masa depan.

Dalam hal terjadi adanya kesenjangan, maka jawabnya ya, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, yang sudah diupayakan semaksimal mungkin terselesaikan melalui peningkatan profesionalitas, dan ini juga tantangan Pergunu maupun pemerintah.

Mengakhiri sambutannya, Ibu Khofifah menukik syair yang pernah disampaikan Imam Syafi'i : ingatlah, engkau tidak akan memperoleh ilmu, kecuali melalui 6 perkara, yaitu kecerdasan, kemauan, sabar, biaya, bimbingan guru, dan waktu lama, yang berarti guru menjadi sebagian kunci sukses.

Selesai sambutan, Ibu Khofifah, membuka Konggres III dengan menabuh rebana, bersama Prof. Dr. KH Asep Saifudin Chalim, Dandim, dan beberapa tokoh lain, seperti layaknya group Hadroh yang memukul rebana.


Mojokerto, 27 Mei 2022.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURAT UNTUK PU

KHOUL

Pancasila