PERTEMUAN HAMPA

 PERTEMUAN PERTAMA YANG HAMPA

Moch. Syaechu Nasirudin

Ada rasa geram, kecewa, dan entah apalagi namanya ketika tidak bisa bertatap maya dengan para senior dalam pembukaan Program Belajar Menulis angkatan 18 yang dilaksanakan pada sabtu 03 April 2021. Ternyata butuh perjuangan yang cukup, dengan mondar-mandir dari tempat ke tempat mencari posisi tepat, meskipun pada akhirnya acara yang ditunggu menjadi hampa karena signal yang kurang mendukung.

Sempat tercopi sejenak suara centil Bu Aam sebagai co-host dengan senyum khasnya yang diterima dengan megab-megab, Mayor Nani Kusmiyati dari TNI angkatan laut yang hanya terlihat gambarnya, Pak Dudung yang menyampaikan empat sukses dalam menulis, namun hanya tercatat satu mempunyai sebuah rasa, sebab setelah itu suaranya hilang entah kemana.

Pertemuan sudah lebih dari satu jam, paling tidak sudah lebih lima kali keluar masuk aplikasi zoom meeting, sedang di monitor HP selalu tertulis connecting, saat itu sempat melintas tabel yang diatasnya tertulis materi dan nara sumber; buru-buru menyentuh layar HP untuk screenshot tabel tersebut sebagai pengingat.

Di kiri atas HP tertulis angka 20.25, terdengar suara manja khas bu Aam membaca satu nama Pak Ajinata yang diberikan komentar Bu Sri Sugiarti bahwa Pak Aji adalah sosok yang mahir sekali dalam membuat caver buku, bahkan mampu terlesasaikan dalam hitungan menit. Setelah itu rasanya sudah bosan bolak balik masuk aplikasi, dan membiarkan HP tergeletak di meja dengan mengalihkan perhatian pada menulis sejadi-jadinya.

Membaca materi dalam tabel yang terscreenshot, rasanya kelas ini mempunyai menu renyah, murah, lengkap pakai telor, susu plus madu. Bagaimana tidak, jika pematerinya mempunyai perjalanan panjang dalam dunia menulis dan berkompeten dibidangnya, seperti Pak Thamrin Dahlan dan Pak Brian sebagai penerbit indie, serta masih banyak tokoh yang tidak bisa saya sebut satu persatu.

Rasanya kelas ini menjai tantangan baru bagi orang yang sadar sukses, karena tiap pertemuan selalu diarahkan untuk selalu menulis karya ilmiyah sampai menjadi buku, disertai bagaimana cara menerbitakan dan memasarkanya. Akhirnya, hanya pasrah kepada sang Kholiq tempat bersandar semua makluk, semoga mampu mengikuti pertemua berikutnya, mampu mengirim tugas, serta sukses menjadi pribadi yang setiap hari selalu berkarya untuk kemaslahatan umat.

Aamiin.

Bojonegoro, 3 April 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURAT UNTUK PU

KHOUL

Pancasila