MERBITKAN BUKU INDEPENDEN

 

MENERBITKAN BUKU 

SECARA INDEPENDEN

Moch. Syaechu Nasirudin *)


Buku adalah mahkota penulis, permasalahan muncul bagi penulis pemula yang sama sekali belum mampu mempunyai nama, meskipun tulisanya bagus mudah diterima pembaca, tetap saja penerbit belum memberikan pengakuan, disinilah diperlukan referensi dari penulis senior yang membantu mengkomunikaskan dengan penerbit atau dalam bentuk memberikan kata pengantar atau bentuk tulisan lainya.

Menerbitkan buku dengan menulis beramai-ramai seperti antologi menjadi pilihan, karena tidak perlu memikirkan legal formal ISBN, caver, lay out dan biaya relatif murah yang biasanya difasilitasi oleh kurator. 

Bagi yang bermaksud menjadi penulis solo, harus melalui tahapan-tahapan mulai dari pra writing, mencari ide sesuai tema yang akan ditulis; Drafiing, membuat out line yang biasanya sudah berbentuk daftar isi; Draffing, menulis dan mengembangkan tulisan; sampai pada tahapan editing dan revisi, mengedit tulisan serta merevisinya; langkah tersebut ternyata masih menghadapi keresahan tersendiri dalam mempublikasikan, walaupun sudah dirasa matang mempersiapkan naskah beserta kelengkapan lainya, berupa cover, prakata, daftar isi tanpa nomor halaman, profil penulis, dan synopsis.

Menjawab keresahan tersebut, menerbitkan buku melalui penerbit indie merupakan peluang agar karyanya tetap bisa dinikmati oleh khalayak umum, mengingat proses di penerbit ini relatif cepat (maksimal 3 bulan) sangat luwes atau bahkan tidak secara rinci menyeleksi naskah, asal bukan berbau pornografi atau SARA biasanya bisa langsung ke proses berikutnya.

Jika memilih penerbit indie, penulis beresiko mengeluarkan biaya sendiri sehingga jumlah buku yang akan diterbitkan, tergantung dari kemampuan penulis termasuk kemampuan memasarkan buku yang akan dicetak; Penulis juga menanggung biaya lain yang biasanya disediakan penerbit yang sudah berbentuk paket, seperti jasa layouter, editor, designer dan kepengurusan ISBN, atau kadang ada diantara penerbit yang menggratiskan semua beban sehingga penulis lebih diuntungkan.

Sementara ini terdapat kesan yang memojokkan penerbit indie bahwa naskah yang masuk pada penerbit ini kurang bermutu, kesan tersebut sangatlah tidak tepat, sebab beberapa penulis ternama justru memilih penerbit ini karena alasan-alasan tertentu, seperti proses yang cepat, bebas menentukan caver sendiri, bebas mendistribusikan sehingga memperoleh keuntungan lebih besar.

Selain kepuasan nonmaterial, penulis yang menerbitkan buku tentu mengharap keuntungan ekonomi; jika dipercetakan lain menawarkan royalti dengan waktu tertentu, maka di penerbit indie menjanjikan profit lebih cepat tanpa menunggu laporan dari penerbit, atau dengan kata lain, semakin agresif penulis menawarkan bukunya, maka semakin cepat memperoleh keuntungan.

Tidak sedikit diantara penulis yang memasarkan bukunya dengan cara pre order, artinya sebelum buku dicetak, penulis sudah membuat caver sebagai bekal pemasaran, sehingga penulis bisa memperkirakan banyaknya buku yang akan dicetak, karena sudah mengantongi beberapa orang yang akan memesan dan ketika buku sudah jadi, tinggal mengirim ke alamat yang dituju.


Bojonegoro, 14 April 2021

Resume ke : 5

Tema         : Cara Menerbitkan Buku di Penerbit Indie

Nara Sumber : Muslimin, S.Pd. M.Pd

Gelombang : 18

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURAT UNTUK PU

KHOUL

Pancasila