SERU

 



KESERUAN MENYUSUN SOAL BERBASIS SMARTPHONE


Moch. Syaechu Nasirudin


Jika dalam pelaksanaan Ujian Madrasah/Sekolah tahun-tahun sebelumnya, guru dimanjakan tidak membuat soal, maka ujian saat ini guru dituntut harus mampu menyusun soal sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki sekolah masing-masing.


Sekolah yang menginduk pada lembaga di bawah naungan organisasi sosial keagamaan (NU dan Muhammadiyah misalnya), selama ini organisasi dimaksud sudah menyiapkan soal ujian, sedang sekolah pelaksana tinggal menerima bersih, seperti halnya dalam pelaksanaan Ujian Nasional, yang semua soalnya dibuat oleh tim, sehingg ada soal yang kadang kurang tepat diterapkan dalam satu sekolah.

Kebijakan pemerintah yang menyatakan lembaga mempunyai hak keleluasaan sebagai pelaksana ujian, menuntut semua guru menyusun soal dan hebatnya soal tersebut berbasis smartphone, padahal tidak semua guru menguasai IT, akibatnya, banyak mereka yang kesulitan dan menuntut mereka belajar lagi.

Disinilah muncul keseruan, ada yang sudah memasukkan soal dalam aplikasi, tapi ketika diedit tahu-tahu datanya hilang; ada juga yang antar laptop aplikasinya berbeda, sehingga data yang bisa dibaca oleh satu komputer, tidak terbaca oleh komputer lain, belum lagi mereka yang sama sekali belum mengenal aplikasi.

Keseruhan ini menjadi peringatan, bahwa sesungguhnya perkembangan pengetahuan dan teknologi terus bergerak, yang mau tidak mau harus diikuti oleh semua pihak, termasuk guru yang seharusnya menjadi pioner perkembangan pengetahuan itu sendiri. 

Sayangnya, banyak diantara guru yang belum menyadari bahwa cenderung kurang peduli, dan ketika dihadapkan pada perangkat lunak bertama tehnologi, mereka gagap belum mampu mengoperasionalkan.

Semoga dibalik keseruhan ini terdapat hikmah, bahwa guru harus siap menghadapi semua perubahan, agar mampu menjawab sedala bentuk perkembangan, mulai dari penilaian, kurikulum, dan perubahan lain yang berhubungan dengan prosesi kegiatan pembelajaran.

Bojonegoro, 28 Maret 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURAT UNTUK PU

KHOUL

Pancasila