Blog sebagai sarana belajar mngajar

 

BELAJAR MENGAJAR MELALUI BLOG

Moch. Syaechu Nasirudin

Sebagai ujung tombak suksesnya pendidikan, guru mempunyai tantangan dalam menyampaikan materi secara efektif dan efesien; tantangan semakin muncul ketika menemukan peserta didik berasal dari daerah lain, yang tidak mampu menguasai bahasa pengantar dalam pembelajaran.

Sebagai contoh, di salah satu negara bagian Australia Selatan, Adelaide, terdapat satu-satunya Lembaga pendidikan Islam yang peserta didik (khususnya yang baru) berasal dari beberapa negara lain, dan sebagian diantara mereka tidak mampu bahasa inggris, sementara peggunaan bahasa dalam pembelajaran menggunakan bahasa inggris.

Dari sinilah muncul kebijakan dari lembaga pendidikan bahwa peserta didik diberi kesempatan selama enam bulan, untuk mampu menguasai bahasa inggris, disini pula guru mempunyai tugas menghantarkan peserta didik agar mampu mencapai tujuan dimaksud.

Permasalahan senada muncul dalam keseharian guru, sehingga memerlukan model, media, dan sarana yang memudahkan peserta didik menerima materi yang akan disampaikan, apalagi pada saat pandemi covid 2019 dengan diberlakukanya social distancing, yang tidak memungkinkan diadakanya kegiatan belajar mengajar,

Untuk sekolah tingkat menengah ke atas (tidak brlaku untuk SD/MI dan TK), penggunaan blog sebagai media belajar menjadi salah satu pilihan; mungkin awalnya peserta didik atau mungkin bahkan guru akan kesulitan, karena kurang terbiasa menulis, namun lama kelamaan jika sudah terbiasa dan merasa nyaman menulis, maka kegiatan tersebut sangat bermanfaat.

Blog bisa dimanfaatkan sebagai sarana menyimpan materi ajar, yang kemudian disampaikan guru melalui WA group untuk membuka konten blog yang dimaksud, saat itulah peserta didik mulai berkenalan dengan blog, dan guru meminta untuk membuat blog sebagai syarat mengerjakan tugas, sehingga akan membuka peluang bagi peserta didik untuk membaca hasil pekerjaan temanya.

Ketika siswa diminta membuat blog, guru perlu memberikan motivasi, bahwa dengan kebiasaan menulis akan memperoleh manfaat : 1. Hidup tidaklah abadi, melalui tulisan akan mencapai keabadian, 2. Dengan tulisan akan bermanfaat bagi orang lain, 3. Meningkatkan karier, dan 4. Mendapatkan mendapatkan penghasilan.

Dengan demikian, tugas awal guru adalah menanamkan bagaimana peserta dididik mencintai blog,  dimulai dengan menyusun tulisan berbetuk apapun, diary, cerpen atau bentuk lain, sehingga secara tidak langsung muncul budaya baca dan menulis dikalangan peserta didik, dan dengan budaya tersebut memungkinkan peserta didik bisa menghasilkan karya tulis.

Sebagai motivasi, guru perlu memberikan komentar, misalnya dengan tulisan good job, great, atau lainya, begitu dengan sesama peserta didik, guru bisa memberikan tugas dengan saling memberikan komentar blog temanya.

Jika menemukan kesalahan hasil pekerjaan yang sudah diunggah, guru bisa mendiskusikan melalui media yang sama, sehingga kegiatan belajar mengajar lebih hidup, dan tujuan pendidikan bisa dicapai secara efentif dan efesien.

Dalam hal kesalahan tulisan, guru memberikan saran agar menulislah terus, agar tulisan tidak kaku, namun mudah difahami oleh semua pembaca. 

Bojonegoro, 16 Juni 2021

Resume ke : 27

Tema : Blog adalah sarana Belajar Mengajar

Nara Sumber  : Nani Kusmiyati, S.Pd. M.M, CTPM

Gelombang : 18

Tanggal materi: 16 Juni 2021